Aku ingin berlari di atas punggungmu,
mengejar capung dan kupu-kupu
Sebelum bulan lelap di pangkuan malam
Seekor laba-laba telah keluar dari kudukmu
yang seharum serbuk sari tulip ungu
Menganyam jejaring baja
yang memerangkap kita
Aku ingin rebah di punggungmu
menitipkan lelah
dan menatap langit yang memecahkan matahari
Apakah kita akan kembali berbincang tentang
jalan setapak yang mempertemukan petualang
dan hantu cantik berpipi apel yang dikutuk sejarah?
Aku akan menyirami rerumputmu dengan darah
yang tiris dari sepasang mata rabunku
Akankah siang kembali datang dengan kafan bersih
seputih helai-helai rambut senja usia yang
menjuntai di atas kedua telingamu
Laba-laba itu terus memuntahkan jejaringnya
membelitku ke dalammu.
Padang, 19 Juni 2014