Tuesday 23 September 2014

Lelaki Tua dalam Stoples

RAGD!
















Kau tinggal menghanyutkannya ke sungai di belakang rumah. Seperti kotoran-kotoran dari dapur dan kamar mandi. Perlakuan yang tidak terlalu pantas untuk sebuah kenangan, memang, seperti lubang di sudut hati yang kaututupi dengan gambar-gambar warna pelangi.

Hari kemarin sudah dikuburkan di petak kebun kecil dekat mushala yang teramat dingin bila malam. Tanamlah sebatang aur hijau di pintu masuknya. Sekadar penanda ada luka yang basahnya pernah rembes hingga ke rusuk kemejamu.

Tak perlu kaubawa ke mana pergi. Kalaupun pecah menghempas batu, biarlah, bukankah cerita selesai sudah?

Nanggalo, September 2014