RAGD!
Kau tinggal menghanyutkannya ke sungai
di belakang rumah. Seperti kotoran-kotoran dari dapur dan kamar
mandi. Perlakuan yang tidak terlalu pantas untuk sebuah kenangan,
memang, seperti lubang di sudut hati yang kaututupi dengan
gambar-gambar warna pelangi.
Hari kemarin sudah dikuburkan di petak
kebun kecil dekat mushala yang teramat dingin bila malam. Tanamlah
sebatang aur hijau di pintu masuknya. Sekadar penanda ada luka yang
basahnya pernah rembes hingga ke rusuk kemejamu.
Tak perlu kaubawa ke mana pergi.
Kalaupun pecah menghempas batu, biarlah, bukankah cerita selesai
sudah?
Nanggalo, September 2014