Monday 2 April 2018

Dakwah Kreatif


Acara NGODE "Digitalisasi Media Dakwah" oleh MDC Chapter Padang, Rabu, 28 Maret 2018 di Dilo Padang

MDC, Moslem Designer Community berawal di Solo tahun 2013. "Dakwah tak harus ceramah" merupakan tagline MDC. Dakwah zaman ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan IT dan gadget dengan kecanggihan media sosial.

Syafira Anissa, perwakilan Dilo Padang mengungkapkan Dilo adalah creative camp untuk anak muda yg ingin menggeluti dunia digital kreatif. Fasilitas yang tersedia di Dilo berpa Coworking space, meeting room, dan class room  yang sangan representatif untuk pelatihan--interior ruangannya juga sangat instagramable! Dilo sangat vocok untuk generasi milenial yang menggemari desain dan konten kreatif.


Rio Hafandi; alumni teknik elektro Unand, menulis buku Dakwah Kreatif ala LDK.

Obrolan NGODE berlangsung renyah.
Iqbal Lupi, alumni DKV FBS UNP, yang pernah membuat film dakwah berjudul "Bukan karena Dia" berpendapat bahwa dakwah nonverbal kepada khalayak melalui media audiovisual sangat efektif sekarang. Sebab orang-orang telah menaruh dunia dalam genggaman, melaui smartphone. Iqbal telah mempublikasi karya videonya di Channel Youtube dengan salah satu episode Rohis is Solution.

Mugikun, seorang freelance desain kreatif mengungkapkan kegelisahannya tentang presentasi ADK (aktivis dakwah kampus) yang sering tidak kreatif dan belum menggunakan desain kreatif. Itulah motivasinya mengembangkan dakwah dengan desain kreatif. Namun katanya saat ini desain LDK sudah mulai berkembang meski masih meniru yg sudah ada, belum benar-benar keluar dr zona nyaman.

Rio Hafandi, alumnus Teknik Unand yang telah menulis buku "Dakwah Kreatif ala ADK" menyampaikan perlunya revolusi media sosialisasi dan publikasi dakwah. ADK mesti menawarkan konten yang tidak membosankan. Aktivis dakwah  perlu mempertimbangkan juga selera kekinian.

Strategi yang ditawarkannya adalah terlebih dahulu buat medianya disukai oleh target, baru kemudian masukkan pesan. Nanti secara tanpa sadar orang yang tidak suka dengan pesan tersebut ikut menikmati dan menerima apa yang kita sampaikan.

Rio menambahkan, dalam karya kita ada campur tangan Allah. Ide berasal dari-Nya. Mintalah melalui tahajjud sebagai upaya pencarian ide, lalu sampaikan dengan cara yang efektif. Tidak mesti populis. [Ade Efdira]

No comments:

Post a Comment