Tuesday 18 March 2014

Gaya Kodok Banyak Pikiran

Saya hanya ingin mencoba lakukan hal baru, hal yang belum mampu saya lakukan, hal yang ingin saya kuasai di antara banyak hal yang ingin saya kuasai. Berenang. Kedengarannya mungkin menggelikan. Tidak bisa berenang padahal tinggal di negara maritim? Bukankah ada lagu "Nenek moyangku orang pelaut.." Aih, mana pula ada pelaut yang tidak pandai berenang? Saya ingin bisa berenang karena kemampuan berenang itu sangat penting dan Nabi pun menyarankannya. Saya sudah lama mencoba. Secara otodidak dan juga disertai petunjuk dari orang lain. Namun belum berhasil karena saya masih takut tenggelam dan selalu lupa teknik menggerakkan badan yang benar.

Hari ini saya agak gundah. Pikiran saya kacau dan emosi saya rumit. Rasanya begitu tertekan. Saya sangat ingin ada teman di dekat saya. Namun, ini hari Selasa, semua orang sibuk bekerja. Begitu juga dengan teman-teman saya. Hanya bisa lewat telepon. Itu pun tak lama dan tak bisa terlalu lepas seperti ketika benar-benar bertemu. Tapi lumayanlah. Sesak sedikit hilang.

Sore ini saya memutuskan untuk mencoba lagi belajar berenang--sambil berniat untuk belajar yang lain, seperti bergitar, menyetir mobil, dan barangkali juga menulis di depan orang banyak, hahha.. Cuaca kurang begitu baik. Ada hujan dan masih mendung. Nyaris tidak jadi. Tapi akhirnya jadi juga, bersama dua orang teman, satu teman lama, satu lagi teman baru.

Saya pun belajar kembali dari awal sebab terakhir belajar empat tahun lalu. Kagok dan berantakan. Sampai sang teman baru mengajarkan saya dengan sabar, termasuk meminjamkan 'google'-nya yang saya pakai sampai waktu berenang habis karena kolam harus ditutup sebelum magrib. Saya belajar gaya kodok, haha, benar-benar alam terkembang jadi guru, belajar kepada hewan kecil yang tidak begitu enak dipandang itu. Jadilah saya menghantam-hantam air dengan kaki, beberapa kali terminum air kolam, hidung dan telinga kemasukan air, dan paha kiri keseleo gara-gara tidak tepat menggerakkan kaki.

Hasilnya tidak begitu istimewa. Saya selalu lupa mengatur gerakan karena sibuk dengan pikiran bagaimana bisa bergerak maju  dan napas tidak habis. Badan belum mengapung. Saya hanya bisa merayap di dasar kolam seperti ikan sapu-sapu. Tapi yang jelas, saya merasa lebih lega, lebih rileks, dan lebih optimis untuk mencoba (mempelajari) hal-hal baru. Selasa sore minggu depan dan selanjutnya, saya berniat untuk mencoba lagi.[]

No comments:

Post a Comment