PADANG 13 JENDELA
RAGD!
APA YANG KITA KEJAR KALAU BUKAN
KEBAHAGIAAN?
Bahkan, ketika pintu-pintu terkunci,
kita pun berani lompat jendela!
1.
[rumah] family
Ramdo; mampukah dia bertahan demi Pepo dan
Niy, anaknya, sementara sang istri sudah serupa mayat hidup?
2.
[rumah sakit] hope
Nyaris lumpuh total di RS, Granita berusaha
meruntuhkan egonya dengan menyuruh suaminya menikah lagi dengan perempuan yang
pernah hampir menikah dengan Ramdo. Dia akan menyampaikan sore nanti ketika
suaminya datang.
3.
[kereta
api] journey
Titi belum juga menikah. Dia meninggalkan
lelaki yang dicintainya (Ramdo) untuk menikah dengan lelaki lain pilihan orang
tuanya. Namun, satu jam sebelum akad nikah, lelaki itu membatalkannya. Untuk
balik kepada Ramdo, dia tidak berani, meski jauh di dasar hati dia masih
mencintai Ramdo. Sabtu itu, dia naik kereta api bersama tiga orang teman
sekantornya untuk menghadiri pernikahan seorang rekan kerja mereka di Pariaman.
4.
[sekolah] dream
Teacher Rella begitu penasaran mengapa Pepo suka
sekali menggambar serbahitam dan tiba-tiba menangis tanpa suara walau
sebelumnya tidak ada persoalan apa-apa. Rella menyukai teman kakaknya yang tinggal
di masjid sebagai garin, Fata. Fata sedang kuliah S-2. Di samping itu dia juga
mengajar baca Quran di TPA dan Pesantren.
5.
[masjid]
reflection
Dedryo harus memutuskan: segera pergi ke
toko muslimah untuk membeli satu stel mukenah putih sulaman tangan dan
menyebutkan sebuah tanggal untuk datang menemui orang tua Sandriva atau tetap
di kamar itu, menuruti hasratnya terhadap Fata sehingga masa depannya hancur
selama-lamanya.
6.
[kafe] friendship
Sandriva membiarkan dirinya tergoda oleh
lelaki sendu yang sering dia lihat dari kafe sedang bermain berdua anaknya di
taman siteba itu karena istrinya yang lumpuh atau meneguhkan hati menunggu
keberanian Dedryo yang masih menggantungnya.
7.
[ruko] fear
Aini bekerja sebagai pelayan di toko
pedagang Cina dekat Jembatan Siti Nurbaya. Suaminya, Bambang, baru seminggu
dapat kerja sebagai sopir taksi.
8.
[taksi] frustation
Mengetahui dirinya hamil, Oline pergi dari
kantor dan menyetop taksi lalu menyuruh sopir membawanya. Bosnya, seorang
pengusaha yang juga anggota DPRD telah memberinya uang untuk tutup mulut dan
berjanji untuk menikahinya secara siri. Oline sekantor dengan Andiko.
9.
[layar/monitor] self
Andiko punya impian untuk pergi ke luar
negeri. Dia telah menabung untuk menjadi backpacker. Dia rajin berkomunikasi
dengan seorang gadis Portugal yang
sedang menulis buku seni unik. Dia mendapat tawaran menantang yang dapat
membuat impiannya menjadi nyata. Sesuatu yang memalukan, sebenarnya.
10.
[kantor] homeland
Nanda sudah skeptis soal kesetiaan karena
ibunya berencana menikah lagi, padahal ayahnya belum genap setahun meninggal
dunia. Akhir pekan itu Nanda sengaja lembur di kantor untuk menyelesaikan
proposalnya tentang pelestarian masakan tradisional. Seorang teman menyarankan
Nanda menemui ibunya.
11.
[rumah gadang] country
Seorang ibu, Umi Raihanah, selesai memasak
rendang bersama pembantunya untuk disumbangan ke asrama Pesantren Quran.
Anak-anaknya telah sukses dan membangunkannya sebuah rumah gadang megah di
Lubuk Minturun. Namun mereka tak pernah datang.
12.
[kamera]
ironi/paradox
Seorang gadis berdarah Minang, Limpape,
datang ke Padang dari Singapura untuk mencari tahu tanah asalnya. Namun dia
tidak menemukan jejak apa-apa, kecuali tanah kosong yang dipagari seng, akan
dibangun sebuah superblock.
13.
[hotel]
lonely
Jevan menginap di Hotel Titanium setelah
membunuh Sulbi. Dia bertemu dengan Limpape di Pantai Purus. Dia menemani gadis
itu berkeliling kota Padang sambil merencanakan sesuatu.
Beberapa malam sebelumnya, dia pernah
bersama Dedryo di K-Box Cafe.
Klimaks: Sabtu sore, 13.12.14, sebuah
kereta api dari Pariaman menabrak mobil sedan Ramdo di perlintasan Lapai karena
taksi di depannya berhenti mendadak. Di atas taksi itu ada Oline yang mendapat
kabar buruk sehingga menjerit histeris. Di atas kereta, Titi sedang memandang
keluar ketika dilihatnya tubuh Ramdo terlempar keluar dari sedan yang tertabrak kereta.
bakal jadi novel keren bg
ReplyDelete