Sunday 18 March 2018

Sore Tanjakan Indarung




Aroma bakso bakar pecah dalam irama tartil Albayyinah; engkau gundah diombang rasa bersalah pulang ke rumah tanpa susu dan ayam goreng yang ditunggu anak-anakmu. Pelajaran bersabar masih belum tuntas.

Di timur, bukit kapur yang terkelupas itu telah mati ditinggalkan. Hanya kera-kera yang berebut sisa pentol di tangkai lidi. Kera-kera yang diamati dan dipotret seolah selebriti.

Hujan mungkin tidak turun sore ini, debu pabrik semen tetap mengapung kelabu seperti harimu. Perjalanan pulang harus dilanjutkan karena engkau tak mungkin mengubah arah tujuanmu: rumah.

No comments:

Post a Comment